Bayangan Masa Lalu
“Kisah
ini hampir sama dengan kisahku tiga tahun lalu, awalnya aku bertemu seseorang
cowok, lalu aku berkenalan dengan cowok itu akhirnya lama kelamaan hubunganku
sama cowok itu semakin dekat semakin dekat dan akhirnya kita jadian dan jalani
hubungan itu selama satu bulan...”. Ia meneguk secangkir teh yang selalu
dibuatnya setiap pagi, ia mencoba mengingat ingat mimpi yang sebenarnya bukan
hanya sekedar mimpi, tetapi sebuah pengelihatan yang dianugerahkan kepada
Manda.
“Terus, lanjutannya gimana Man?”
Sheryn bertopang dagu sembari mencerna mimpi-mimpi atau pengelihatan yang
dikatakan sahabatnya itu.
“Aku kan udah bilang Sher, mimpi ini hampir
sama kayak tiga tahun lalu, dulu aku jalin hubungan yang lamanya hampir satu
tahun harus berakhir. Dia ninggalin aku gitu aja Sher, sama kayak mimpiku ini
sher” Manda mencengkeram cangkir teh yang dibawanya itu sambil menahan air mata
yang hampir tumpah dari matanya itu.
“Udah Man,
belum tentu semua mimpimu itu benar, bisa aja salah. Kamu harus percaya itu
Man, sampai kapan kamu kayak gini? Dihantui masa lalu kamu, bagaimana pun juga
kamu harus bisa lupain cinta pertamamu itu Man. Aku yakin, cowok yang ada di
mimpimu itu bisa mengobati luka masa lalumu Manda” Sheryn memeluk sahabatnya
itu dengan erat, mengusap punggungnya, menenangkan fikirannya yang kalang
kabut. Sementara Manda hanya mengangguk lemah.
***
“Tiiiinnnn..tiiinnn” dentum klakson
mobil membuat jantung Manda melompat-lompat. Tak sengaja mp3, dan buku-buku
yang dibawanya jatuh berserakan. Seorang cowok yang berpostur tinggi keluar
dari mobil dan meminta maaf kepada cewek yang hampir ditabraknya itu
“Maaf, maaf
aku gak tau kalau ada orang nyebrang tadi, kamu gak apa apa kan?” . Manda
tercekat melihat cowok yang sedang berdiri didepannya itu, ia memandangi wajah
cowok itu. Ia baru ingat, cowok yang hampir menabraknya adalah cowok yang ada
dalam mimpinya. Seketika wajah Manda pucat pasi, lututnya lemas, ia tak mampu
mengucapkan sepatah kata apapun bahkan menjawab pertanyaan cowok itu. Tiba-tiba
Manda berlari menjauhi cowok itu dan segera masuk menuju kampusnya.
konsentrasinya
kabur. Ia teringat kejadian tadi pagi, dan cowok itu...Nyata!! persis seperti
yang ada di mimpinya. “MAMPUSS..!!” Manda baru teringat, mp3 dan buku-bukunya
jatuh di depan mobil cowok itu dan bodohnya ia malah berlari dan meninggalkan
benda-benda berharganya.
“13.00”
Manda melirik jam tangannya, ia ingin segera pulang dan menjernihkan
pikirannya. Ia menunggu Sheryn yang sedang mengambil mobilnya di tempat
parkiran.
“Heii..heeiii”
Manda menoleh kanan-kiri mencari arah sumber suara yang didengarnya itu,
terkejut saat mendapati cowok yang di mimpinya itu memanggil Manda.
“Bbrrmmm...” mesin suara mobil sedan Sheryn memanggilnya untuk segera pulang,
ia pun tak memerdulikan cowok itu dan segera masuk ke dalam mobil Sheryn.
***
“Tok..tok, assalamu’alaikum”
Sheryn
membuka pintu kost putri yang ditinggalinya, ia mendapati seorang cowok berdiri
dengan gagahnya sembari membawa buku.
“Cari siapa
ya?” tanya Sheryn dengan penasaran
“Manda ada?”
jawab cowok itu dengan singkat
“Iya ada,
silahkan duduk. Saya mau panggil Manda”
Manda
terkejut ketika mendapati cowok yang hampir menabraknya itu menghampirinya.
Rasa malu bercampur sedih menyatu dalam benaknya. Ia memberanikan diri untuk
berkata-kata.
“Darimana
kamu tau namaku? Darimana kamu tahu tempat aku tinggal?” tanya Manda dengan
angkuhnya
“Gampanglah,
tinggal tanya, kita kan satu kampus. Oh ya, namaku Yoppy”. Ia mengulurkan
tangannya untuk berjabat tangan dengan Manda. “Oh iya, ini buku-buku dan mp3
kamu yang jatuh tadi pagi”
Manda hanya
menundukkan kepala karena malu akan tingkahnya yang aneh. Yoppy pun mengajaknya
berbicara agar percakapannya tak terlihat canggung. Sedikit demi sedikit
keangkuhan Manda berubah menjadi senyum dan tawa yang dibuat oleh Yoppy.
Sedikit demi sedikit rasa trauma akan masa lalu menghilang ketika bersama
Yoppy.
“Eh.. dia
itu siapa sih Man? Ceritain dong” tanya Sheryn dengan penuh antusias. Manda pun
menceritakan semua kejadian tadi pagi yang dialaminya, dan menegaskan bahwa
Yoppy yang baru dikenalnya tadi adalah cowok yang ada dalam mimpinya.
“Haa? Apaa?”
mata Sheryn membelalak, terkejut akan cerita yang disampaikan sahabatnya itu
***
Keesokan
harinya Yoppy menjemput Manda, menjalani hari-hari bersama Manda. Bahkan ketika
pulang kuliah Yoppy tak segan-segan mengajak Manda makan siang, nonton, atau
hanya sekedar ke taman untuk membaca buku atau menikmati pemandangan yang
indah. Begitupun juga hari-hari selanjutnya, kedekatan mereka semakin terasa.
Benih-benih cinta yang tumbuh di antara mereka kini tumbuh semakin berkembang.
Sesaat Manda dihantui oleh masa lalu kelamnya, tapi ketika bersama Yoppy seakan
ingatan itu hilang dari otak, dan luka hati yang dideritanya selama tiga tahun
ini telah dibalut oleh rasa sayang Yoppy. Kehadiran cowok itu bagaikan narkoba
yang dihisapnya, menjadi ketergantungan oleh rasa sayang yang selalu
dihadirkannya.
“Manda, tommorrow
there’s a singing competition in our
university, would you go there with me? If you say yes, I’ll pick you up at 7”
ajak yoppy sambil mengerdipkan matanya.
“Ya , of
course” jawab Manda sambil tertawa melihat Yoppy menggodanya.
***
Seseorang dengan sepasang sepatu
indah dan gaun merah muncul dari balik pintu mobil yang dikendarai Yoppy. Ya,
itu adalah Manda, dengan balutan gaun merah dan sepatu yang indah pula. Yoppy
menggandeng Manda dan membawanya masuk ke kampus mereka. Disana terlihat
gemerlap lampu-lampu, seseorang yang bernyanyi dengan lihainya, dan sekelompok
pemain akustik untuk mengiringi nyanyian. Yoppy membawanya duduk di gazebo yang
mengelilingi panggung tempat penyanyi berkompetisi. Mereka menikmati suasana
romantis diiringi dengan nyanyian merdu dan alunan gitar akustik yang tenang.
“Untuk
mengakhiri acara ini, siapa yang bersedia bernyanyi satu lagu untuk penutup
acara?” MC acara tersebut menawarkan semua orang yang hadir disana. Yoppy
begitu antusias menerima tawaran MC tersebut. Ia menaiki panggung dan mulai
benyanyi.
“I have died
everyday waiting for you. Darlin'
don't be afraid I have loved you for a Thousand years... I'll love you for a
Thousand more ..
And all along I believed I would find you, Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more..”
And all along I believed I would find you, Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more..”
Manda
terkejut sekaligus bangga, ia tak menyangka Yoppy bernyanyi semerdu ini. Wajah
Manda menjadi merah padam menahan malu sekaligus senang.
“Manda, I fell in love with you since we first met, I want you always with
me all the time, love wholeheartedly. I’m with you everything’s gonna be fine. I love you”
ucap Yoppy sembari memandang mata Manda lekat-lekat, berharap Manda akan
mengatakan hal yang sama.
Seketika Manda tercengang ketika sejuta pasang mata memandangnya dan
mengharap sebuah kata meluncur dari bibirnya. Ia hanya membisu tidak mengatakan
apa-apa.
“So Manda, what’s the answer” sahut MC itu dengan menyodorkan mikrofon
kepada Manda.
“I love you too” ucap Manda dengan lirih tapi menimbulkan makna yang
sangat berharga bagi Yoppy bahkan semua orang yang ada disekitarnya. Malam ini
adalah malam yang indah bagi Manda maupun Yoppy. “17.12.12” tanggal istimewa
yaitu malam dimana Yoppy dan Manda resmi menjalin hubungan.
***
“15.01.13”
tepat dua minggu setelah tahun baru atau bisa dikatakan hampir satu bulan
mereka berpacaran. Seperti biasa, ada kalanya saat mereka melalui masalah,
senang, sedih, dan cobaan yang silih berganti tak menyurutkan rasa cinta di
antara mereka.
“Sher...sheryn,
sheryn” Manda berteriak memanggil nama sheryn berkali-kali.
“Kenapa Man?
Kenapa? Kamu mimpi buruk lagI” Sheryn memeluk tubuh Manda yang lemas dan
mengusap air mata yang mengalir deras di mata Manda. Manda tidak mampu berkata
apa-apa, ia hanya mengangguk.
“Aku
aku..mimpi yo..yoppy ninggalin aku, entah kemana. Aku yakin sher, ini bukan
sekedar mimpi. Ini akan menjadi kenyataan” keluh Manda sambil mengusap air
matanya yang kian deras mengalir.
Sheryn
berusaha menenangkan Manda, membujuknya pelan-pelan agar Manda dapat berpikir
secara logis. Akan tetapi usaha Sheryn sia-sia, yang ia inginkan hanya
kehadiran Yoppy. Manda meraih
handphonenya, mencari kontak, dan menelepon kekasihnya itu tetapi nomor yang
digunakan Yoppy tidak aktif. Manda semakin khawatir mimpi itu menjadi nyata.
“Sher,
tolong anterin aku ke rumah Yoppy” tanya Manda. Tanpa berpikir lagi Sheryn
langsung meraih kunci mobilnya dan membawa Manda ke rumah Yoppy, tetapi yang
didapat kosong, rumah Yoppy sepi layaknya rumah yang lama tidak terpakai. Air
mata Manda tumpah seketika, ia mencoba mencari-cari informasi dari teman-teman
dekat Yoppy, tetangga, bahkan keluarga yang Yoppy yang dikenalnya, tetapi
mereka tidak tahu keberadaan Yoppy.
***
Hari demi
hari, Manda mengurung diri di kamarnya. Menunggu akan kedatangan Yoppy, ia tak
ingin masa lalunya terulang kembali. Terus menerus menangis, berbagai cara yang
dilakukan Sheryn tetapi itu tak berdampak apapun, Manda tetap ingin menyendiri
dan tak ingin diganggu oleh siapapun.
seminggu
kemudian, keadaan Manda pulih akan
tetapi ia juga tak mampu menyembunyikan kesedihannya dari siapapun bahkan
kepada dosennya. Manda masih tak menyangka dibalik senyuman indahnya, perhatian
dan kasih sayangnya tersimpan sejuta dusta.
Dan peristiwa itu mengingatkannya pada peristiwa tiga tahun lalu.
Mengingat itu Manda semakin lemah dan tak mampu menahan air matanya
“Manda,
datang ya ke singing competition part II” ajak Widya sambil memberikan undangan
kepada Manda. Ia memutuskan untuk menghadiri acara singing competition part II
karena ia ingin melupakan peristiwa masa lalunya dan mencari hiburan.
Kali ini
Manda hadir di acara itu ditemani sahabatnya, Sherlyn. Manda tidak terlalu
antusias untuk menikmati acara ini, ia hanya duduk terdiam di gazebo sambil
mengaduk aduk minumannya sampai acara hampir selesai. Seperti biasa MC akan
menampilkan salah satu orang untuk bernyanyi di atas panggung, dan seperti
biasanya tak usah menunggu, seseorang akan bernyanyi.
““I have died everyday
waiting for you. Darlin' don't be
afraid I have loved you for a Thousand
years... I'll love you for a Thousand more ..”
Mendengar
lagu itu Manda tercengang dan menyerobot gerombolan penonton, ternyata benar,
itu adalah Yoppy! Yoppy menyanyikan lagu itu, sekalli lagi! Manda tak dapat
berkata apa-apa, hanya rasa benci sekaligus rindu bersarang di benaknya. Manda
berlari menjauhi kerumunan dan menangis tersedu-sedu. Yoppy lalu turun dari
panggung dan mengejar Manda, ia meraih pergelangan tangan Manda dan memeluknya.
Ia membiarkan Manda menangis di bahunya.
“Kenapa
yoppy? Kenapa? Kenapa kamu pergi tinggalin aku, tanpa kabar?” ucap Manda sambil
tersedu sedu.
Dengan
santai Yoppy menjawab “Because I love you, happy birthday 20th sweetheart”
Manda
tercengang Yoppy mengatakan itu, Sheryn dan teman-teman lainnya berdatangan dan
mengucapkan selamat ulang tahun kepada Manda. “Maaf ya Manda, ini semua
rencanaku. Aku kan pengen buat kejutan. Lagian sih, percaya banget sama
mimpi-mimpimu itu” Sheryn berkata sambil tertawa lebar ketika melihat
sahabatnya itu menangis.
Manda pun
memandang mata Yoppy lekat-lekat dan berkata “Love you too, don’t ever leave me
again”
Yoppy turut
bahagia melihat kekasihnnya dapat tersenyum kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar