Jumat, 18 Oktober 2013

Cerpen: Bayangan Masa Lalu



Bayangan Masa Lalu

            “Kisah ini hampir sama dengan kisahku tiga tahun lalu, awalnya aku bertemu seseorang cowok, lalu aku berkenalan dengan cowok itu akhirnya lama kelamaan hubunganku sama cowok itu semakin dekat semakin dekat dan akhirnya kita jadian dan jalani hubungan itu selama satu bulan...”. Ia meneguk secangkir teh yang selalu dibuatnya setiap pagi, ia mencoba mengingat ingat mimpi yang sebenarnya bukan hanya sekedar mimpi, tetapi sebuah pengelihatan yang dianugerahkan kepada Manda.
            “Terus, lanjutannya gimana Man?” Sheryn bertopang dagu sembari mencerna mimpi-mimpi atau pengelihatan yang dikatakan sahabatnya itu.
 “Aku kan udah bilang Sher, mimpi ini hampir sama kayak tiga tahun lalu, dulu aku jalin hubungan yang lamanya hampir satu tahun harus berakhir. Dia ninggalin aku gitu aja Sher, sama kayak mimpiku ini sher” Manda mencengkeram cangkir teh yang dibawanya itu sambil menahan air mata yang hampir tumpah dari matanya itu.
“Udah Man, belum tentu semua mimpimu itu benar, bisa aja salah. Kamu harus percaya itu Man, sampai kapan kamu kayak gini? Dihantui masa lalu kamu, bagaimana pun juga kamu harus bisa lupain cinta pertamamu itu Man. Aku yakin, cowok yang ada di mimpimu itu bisa mengobati luka masa lalumu Manda” Sheryn memeluk sahabatnya itu dengan erat, mengusap punggungnya, menenangkan fikirannya yang kalang kabut. Sementara Manda hanya mengangguk lemah.
***
            “Tiiiinnnn..tiiinnn” dentum klakson mobil membuat jantung Manda melompat-lompat. Tak sengaja mp3, dan buku-buku yang dibawanya jatuh berserakan. Seorang cowok yang berpostur tinggi keluar dari mobil dan meminta maaf kepada cewek yang hampir ditabraknya itu
“Maaf, maaf aku gak tau kalau ada orang nyebrang tadi, kamu gak apa apa kan?” . Manda tercekat melihat cowok yang sedang berdiri didepannya itu, ia memandangi wajah cowok itu. Ia baru ingat, cowok yang hampir menabraknya adalah cowok yang ada dalam mimpinya. Seketika wajah Manda pucat pasi, lututnya lemas, ia tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun bahkan menjawab pertanyaan cowok itu. Tiba-tiba Manda berlari menjauhi cowok itu dan segera masuk menuju kampusnya.
konsentrasinya kabur. Ia teringat kejadian tadi pagi, dan cowok itu...Nyata!! persis seperti yang ada di mimpinya. “MAMPUSS..!!” Manda baru teringat, mp3 dan buku-bukunya jatuh di depan mobil cowok itu dan bodohnya ia malah berlari dan meninggalkan benda-benda berharganya.
“13.00” Manda melirik jam tangannya, ia ingin segera pulang dan menjernihkan pikirannya. Ia menunggu Sheryn yang sedang mengambil mobilnya di tempat parkiran.
“Heii..heeiii” Manda menoleh kanan-kiri mencari arah sumber suara yang didengarnya itu, terkejut saat mendapati cowok yang di mimpinya itu memanggil Manda. “Bbrrmmm...” mesin suara mobil sedan Sheryn memanggilnya untuk segera pulang, ia pun tak memerdulikan cowok itu dan segera masuk ke dalam mobil Sheryn.
***
            “Tok..tok, assalamu’alaikum”
Sheryn membuka pintu kost putri yang ditinggalinya, ia mendapati seorang cowok berdiri dengan gagahnya sembari membawa buku.
“Cari siapa ya?” tanya Sheryn dengan penasaran
“Manda ada?” jawab cowok itu dengan singkat
“Iya ada, silahkan duduk. Saya mau panggil Manda”
Manda terkejut ketika mendapati cowok yang hampir menabraknya itu menghampirinya. Rasa malu bercampur sedih menyatu dalam benaknya. Ia memberanikan diri untuk berkata-kata.
“Darimana kamu tau namaku? Darimana kamu tahu tempat aku tinggal?” tanya Manda dengan angkuhnya
“Gampanglah, tinggal tanya, kita kan satu kampus. Oh ya, namaku Yoppy”. Ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Manda. “Oh iya, ini buku-buku dan mp3 kamu yang jatuh tadi pagi”
Manda hanya menundukkan kepala karena malu akan tingkahnya yang aneh. Yoppy pun mengajaknya berbicara agar percakapannya tak terlihat canggung. Sedikit demi sedikit keangkuhan Manda berubah menjadi senyum dan tawa yang dibuat oleh Yoppy. Sedikit demi sedikit rasa trauma akan masa lalu menghilang ketika bersama Yoppy.
“Eh.. dia itu siapa sih Man? Ceritain dong” tanya Sheryn dengan penuh antusias. Manda pun menceritakan semua kejadian tadi pagi yang dialaminya, dan menegaskan bahwa Yoppy yang baru dikenalnya tadi adalah cowok yang ada dalam mimpinya.
“Haa? Apaa?” mata Sheryn membelalak, terkejut akan cerita yang disampaikan sahabatnya itu
***
Keesokan harinya Yoppy menjemput Manda, menjalani hari-hari bersama Manda. Bahkan ketika pulang kuliah Yoppy tak segan-segan mengajak Manda makan siang, nonton, atau hanya sekedar ke taman untuk membaca buku atau menikmati pemandangan yang indah. Begitupun juga hari-hari selanjutnya, kedekatan mereka semakin terasa. Benih-benih cinta yang tumbuh di antara mereka kini tumbuh semakin berkembang. Sesaat Manda dihantui oleh masa lalu kelamnya, tapi ketika bersama Yoppy seakan ingatan itu hilang dari otak, dan luka hati yang dideritanya selama tiga tahun ini telah dibalut oleh rasa sayang Yoppy. Kehadiran cowok itu bagaikan narkoba yang dihisapnya, menjadi ketergantungan oleh rasa sayang yang selalu dihadirkannya.
“Manda, tommorrow there’s a singing competition in our university, would you go there with me? If you say yes, I’ll pick you up at 7” ajak yoppy sambil mengerdipkan matanya.
“Ya , of course” jawab Manda sambil tertawa melihat Yoppy menggodanya.
***
            Seseorang dengan sepasang sepatu indah dan gaun merah muncul dari balik pintu mobil yang dikendarai Yoppy. Ya, itu adalah Manda, dengan balutan gaun merah dan sepatu yang indah pula. Yoppy menggandeng Manda dan membawanya masuk ke kampus mereka. Disana terlihat gemerlap lampu-lampu, seseorang yang bernyanyi dengan lihainya, dan sekelompok pemain akustik untuk mengiringi nyanyian. Yoppy membawanya duduk di gazebo yang mengelilingi panggung tempat penyanyi berkompetisi. Mereka menikmati suasana romantis diiringi dengan nyanyian merdu dan alunan gitar akustik yang tenang.
“Untuk mengakhiri acara ini, siapa yang bersedia bernyanyi satu lagu untuk penutup acara?” MC acara tersebut menawarkan semua orang yang hadir disana. Yoppy begitu antusias menerima tawaran MC tersebut. Ia menaiki panggung dan mulai benyanyi.
I have died everyday waiting for you. Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years... I'll love you for a Thousand more ..
And all along I believed I would find you, Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more..”
Manda terkejut sekaligus bangga, ia tak menyangka Yoppy bernyanyi semerdu ini. Wajah Manda menjadi merah padam menahan malu sekaligus senang.
“Manda, I fell in love with you since we first met, I want you always with me all the time, love wholeheartedly. I’m with you everything’s gonna be fine. I love you” ucap Yoppy sembari memandang mata Manda lekat-lekat, berharap Manda akan mengatakan hal yang sama.
Seketika Manda tercengang ketika sejuta pasang mata memandangnya dan mengharap sebuah kata meluncur dari bibirnya. Ia hanya membisu tidak mengatakan apa-apa.
“So Manda, what’s the answer” sahut MC itu dengan menyodorkan mikrofon kepada Manda.
“I love you too” ucap Manda dengan lirih tapi menimbulkan makna yang sangat berharga bagi Yoppy bahkan semua orang yang ada disekitarnya. Malam ini adalah malam yang indah bagi Manda maupun Yoppy. “17.12.12” tanggal istimewa yaitu malam dimana Yoppy dan Manda resmi menjalin hubungan.
***
“15.01.13” tepat dua minggu setelah tahun baru atau bisa dikatakan hampir satu bulan mereka berpacaran. Seperti biasa, ada kalanya saat mereka melalui masalah, senang, sedih, dan cobaan yang silih berganti tak menyurutkan rasa cinta di antara mereka.
“Sher...sheryn, sheryn” Manda berteriak memanggil nama sheryn berkali-kali.
“Kenapa Man? Kenapa? Kamu mimpi buruk lagI” Sheryn memeluk tubuh Manda yang lemas dan mengusap air mata yang mengalir deras di mata Manda. Manda tidak mampu berkata apa-apa, ia hanya mengangguk.
“Aku aku..mimpi yo..yoppy ninggalin aku, entah kemana. Aku yakin sher, ini bukan sekedar mimpi. Ini akan menjadi kenyataan” keluh Manda sambil mengusap air matanya yang kian deras mengalir.
Sheryn berusaha menenangkan Manda, membujuknya pelan-pelan agar Manda dapat berpikir secara logis. Akan tetapi usaha Sheryn sia-sia, yang ia inginkan hanya kehadiran Yoppy. Manda  meraih handphonenya, mencari kontak, dan menelepon kekasihnya itu tetapi nomor yang digunakan Yoppy tidak aktif. Manda semakin khawatir mimpi itu menjadi nyata.
“Sher, tolong anterin aku ke rumah Yoppy” tanya Manda. Tanpa berpikir lagi Sheryn langsung meraih kunci mobilnya dan membawa Manda ke rumah Yoppy, tetapi yang didapat kosong, rumah Yoppy sepi layaknya rumah yang lama tidak terpakai. Air mata Manda tumpah seketika, ia mencoba mencari-cari informasi dari teman-teman dekat Yoppy, tetangga, bahkan keluarga yang Yoppy yang dikenalnya, tetapi mereka tidak tahu keberadaan Yoppy.
***
Hari demi hari, Manda mengurung diri di kamarnya. Menunggu akan kedatangan Yoppy, ia tak ingin masa lalunya terulang kembali. Terus menerus menangis, berbagai cara yang dilakukan Sheryn tetapi itu tak berdampak apapun, Manda tetap ingin menyendiri dan tak ingin diganggu oleh siapapun.
seminggu kemudian,  keadaan Manda pulih akan tetapi ia juga tak mampu menyembunyikan kesedihannya dari siapapun bahkan kepada dosennya. Manda masih tak menyangka dibalik senyuman indahnya, perhatian dan kasih sayangnya tersimpan sejuta dusta.  Dan peristiwa itu mengingatkannya pada peristiwa tiga tahun lalu. Mengingat itu Manda semakin lemah dan tak mampu menahan air matanya
“Manda, datang ya ke singing competition part II” ajak Widya sambil memberikan undangan kepada Manda. Ia memutuskan untuk menghadiri acara singing competition part II karena ia ingin melupakan peristiwa masa lalunya dan mencari hiburan.
Kali ini Manda hadir di acara itu ditemani sahabatnya, Sherlyn. Manda tidak terlalu antusias untuk menikmati acara ini, ia hanya duduk terdiam di gazebo sambil mengaduk aduk minumannya sampai acara hampir selesai. Seperti biasa MC akan menampilkan salah satu orang untuk bernyanyi di atas panggung, dan seperti biasanya tak usah menunggu, seseorang akan bernyanyi.
I have died everyday waiting for you. Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years... I'll love you for a Thousand more ..”
Mendengar lagu itu Manda tercengang dan menyerobot gerombolan penonton, ternyata benar, itu adalah Yoppy! Yoppy menyanyikan lagu itu, sekalli lagi! Manda tak dapat berkata apa-apa, hanya rasa benci sekaligus rindu bersarang di benaknya. Manda berlari menjauhi kerumunan dan menangis tersedu-sedu. Yoppy lalu turun dari panggung dan mengejar Manda, ia meraih pergelangan tangan Manda dan memeluknya. Ia membiarkan Manda menangis di bahunya.
“Kenapa yoppy? Kenapa? Kenapa kamu pergi tinggalin aku, tanpa kabar?” ucap Manda sambil tersedu sedu.
Dengan santai Yoppy menjawab “Because I love you, happy birthday 20th sweetheart”
Manda tercengang Yoppy mengatakan itu, Sheryn dan teman-teman lainnya berdatangan dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Manda. “Maaf ya Manda, ini semua rencanaku. Aku kan pengen buat kejutan. Lagian sih, percaya banget sama mimpi-mimpimu itu” Sheryn berkata sambil tertawa lebar ketika melihat sahabatnya itu menangis.
Manda pun memandang mata Yoppy lekat-lekat dan berkata “Love you too, don’t ever leave me again”
Yoppy turut bahagia melihat kekasihnnya dapat tersenyum kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar